WahanaInfrastruktur.com | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai membangun Pipa Gas Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap I untuk ruas Semarang-Batang. Proyek ini telah diinisiasi sejak 2006, namun pelaksanaannya selalu tertunda.
Akhirnya pemerintah mengambil alih pembangunannya menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Baca Juga:
RI Bakal Miliki Pabrik Tembaga Terbesar Dunia, Mulai Berproduksi Agustus 2024
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad berharap ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang dapat memberikan multiplier effect berupa pertumbuhan sektor rumah tangga, komersil, dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi.
"Proyek pembangunan pipa transmisi CISEM ini diawali pada pembangunan Tahap I yaitu untuk ruas Semarang-Batang dan dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak (multiyears contract) menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2022 dan Tahun Anggaran 2023," kata Arifin dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (7/8/2022).
Interkoneksi pipa gas CISEM diharapkan dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah antara lain Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
Baca Juga:
Biar Nyaman Pergi Jauh, Menteri ESDM Minta PLN Perbanyak SPKLU di Jalur Mudik
Berdasarkan hasil tender seleksi penyedia yang telah dilakukan oleh UKPBJ Kementerian ESDM, ditetapkan PT PP (Persero) yang bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk (KSO PPElnusa) sebagai pemenang tender pembangunan pipa CISEM Tahap I. Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 17 Mei 2022 dengan pembiayaan melalui APBN Tahun Anggaran 2022 dan 2023, di mana pelaksanaan pekerjaan selama 15 bulan.
Pipa transmisi ini memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116-235 MMSCFD sepanjang sekitar 62 km dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo, melalui jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui ROW tol Semarang-Batang, hingga Stasiun ESDM Batang.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas Nanang Untung mengungkapkan pemerintah telah memiliki perencanaan strategis untuk mengintegrasikan hulu, mid-stream dan hilir dalam rangka meningkatkan konsumsi gas domestik termasuk mengembangkan pasar gas bumi baru, salah satunya dengan pembangunan pipa Cirebon-Semarang.